Showing posts with label BANTEN. Show all posts
Showing posts with label BANTEN. Show all posts

Lebak ideal jadi ibu kota Indonesia

By : Warta Pakem, Koran Pasar Kemis Online


Pengamat ekonomi, Encep Haerudin, mengatakan, Kabupaten Lebak di Provinsi Banten sangat ideal dijadikan alternatif sebagai ibukota Indonesia karena lahan di kabupaten itu begitu luas juga kondisi lingkungan masih asri dan alami.
“Kami setuju Ibukota Indonesia pindah ke Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, karena mudah beradaptasi sebagai daerah penyangga DKI Jakarta,” kata Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) La Tansa Mashiro Rangkasbitung, Rabu.
Nama Lebak terkenal berkat naskah drama Saidjah dan Adinda gubahan Edward Eugene Douwes Dekker, yang penganjur politik balas budi pada masa kolonialisasi Belanda. Lebak dilukiskan dia sebagai kantong kemiskinan absolut yang berujung pada penyeimbangan sosial dan etika kekuasaan oleh penguasa setempat.
Menurut Haerudin, pemindahan ibukota negara harus segera dilakukan tiga sampai empat tahun ke depan karena saat ini Jakarta sudah padat populasi manusia maupun kendaraan.
Bahkan, antrian kendaraan setiap hari sulit bergerak, terutama kemacetan di perempatan maupun persimpangan jalan. Selain itu Jakarta setiap tahun menjadikan daerah “langganan” banjir akibat luapan beberapa sungai dari kawasan Bogor.
Dengan demikian, pemerintah secepatnya untuk mengkaji pemindahan Ibukota Negara dan bukan dijadikan hanya wacana saja ketika Kantor Presiden, Istana Merdeka, dan Istana Negara dilanda banjir.
Sebab pemindahan Ibukota Negara dibeberapa negara juga pernah terjadi, seperti di Amerika Serikat.
“Kami sangat setuju Ibukota Negara berada di Kecamatan Maja, dibandingkan dengan Pulau Luar Jawa,” katanya.
Jarak tempuh Kecamatan Maja dan Jakarta kurang lebih 60 kilometer jika ditempuh kendaraan roda empat hanya satu jam. Begitu pula bisa ditempuh melalui jalur Tol Balaraja dan Serpong.
Baca Selengkapnya .....

Menteri, Gubernur dan Bupati Kompak Panen Udang

By : Warta Pakem, Koran Pasar Kemis Online


Menteri Kelautan dan Perikanan, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, dan Bupati Serang Taufik Nuriman, kompak memanen udang tawar di Kampung Panyaungan Desa Suka Jaya, Kecamatan Pontang Kabupaten Serang, Jumat (12/4). Tambak udang seluas 20 ribu hektar lebih tersebut ditarget memproduksi udang 200 ribu ton lebih.
Menteri Kelautan dan Perikanan,  Sharif C Sutardjo mengatakan, dari target industrialisasi tambak udang di Kabupaten Serang hingga 2014 mendatang bisa menyerap tenaga kerja mencapai 400 ribu orang. Sehingga dapat menekan angka pengangguran serta dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Penyerapan tenaga kerja itu didasari atas target industrialisasi tambak udang dengan mengoptimalkan luas areal tambak, dimana target produksi lebih dari 200 ribu ton,” kata Sharif.
Pada tahun 2012, Direktur Jendral Perikanan Budidaya Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), melaksanakan program demonstration farm (demfarm) seluas 1.000 hektar tambak udang dan 500 hektar tambak bandeng di enam kabupaten di Provinsi Banten dan Jawa Barat.
“Saya berharap melalui kegiatan ini demfarm ini menjadi pemacu dan pemicu untuk percepatan bangkitnya kembali kejayaan udang nasional dengan menerapkan manajemen bisnis tambak udang berbasis teknologi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” imbuhnya.
Direktur Jendral Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto menambahkan, program tambak udang demfarm wilayah Pantura Jawa Barat hingga minggu ke satu bulan April tahun 2013 ini, total panen udang sebanyak 308, 02 ton.
“Kami berharap kepada masyarakat pembudidaya udang agar dalam kegiatan panen ini menjadi titik  awal untuk meotivasi kita dalam membangkitkan kembal kejayaan budaya udang di wilayah Pantura Jawa khususnya Banten dan Jawa Barat,” harapnya.
Sementara, Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah mengatakan, tambak udang akan memberikan manfaat peningkatan kesejahtaraan masyarakat para pembudidaya tambak udang dan bandeng.
“Kami sangat mengapresiasi pihak kementrian yang sudah membuat program untuk menekan angka pengangguran, serta mensejahterakan para petani khususnya di Banten,” kata Atut. Dalam kesempatan tersebut, KKP memberikan bantuan secara simbolis kepada gubernur Banten sebesar Rp36,9 miliar.
Baca Selengkapnya .....

Siswi SMP Dicabuli Tukang Parkir

By : Warta Pakem, Koran Pasar Kemis Online

CILEGON-Seorang siswi SMP swasta di Kota Cilegon berinisial M, 14, menjadi korban pencabulan FR, 25, seorang tukang parkir, yang belum lama dikenal korban melalui jejaring sosial.

FR yang mengaku sebagai mahasiswa ini, berhasil memperdaya korbannya hingga melakukan hubungan intim layaknya suami istri. Hubungan gelap antara korban dan pelaku ini terbongkar oleh orang tua korban, setelah curiga melihat tingkah laku anaknya yang tiba-tiba tertutup.

Orang tua korban yang penasaran, akhirnya memeriksa telpon genggam milik korban pada malam hari, saat anaknya tertidur. “Orang tua korban menemukan sejumlah SMS di ponsel anaknya yang dikirim oleh pelaku yang berisi perbuatan asusila dan tidak pantas untuk anak di bawah umur,” kata Kasubag Humas Polres Cilegon AKP Dedi Rudiman, Rabu (6/3).

Menurut AKP Dedi, berdasarkan keterangan orang tua korban, usai mengetahui isi SMS di ponsel anaknya, orang tua korban pada Sabtu (2/3) lalu meminta penjelasan kepada M. Namun M tidak mau mengatakan terkait hubunganya dengan FR.

“Korban kemudian pergi meninggalkan rumah, dan baru ditemukan pada Minggu (3/3) di rumah saudara tersangka di Lingkungan Ramanuju, Kelurahan Citangkil, Kota Cilegon,” kata Dedi.

Tidak terima dengan perlakukan FR kepada anaknya, orang tua korban kemudian melaporkan FR ke Mapolsek Cilegon. “Setelah mendapat laporan dari orang tua korban, aparat kepolisian langsung menangkap tersangka,” jelasnya.

Berdasarkan pengakuan tersangka, kata AKP Dedi , FR selama ini bekerja sebagai tukang parkir di Pasar Lama Cilegon. Namun dirinya mengaku mahasiswa saat berkenalan dengan korban agar bisa memperdaya korban. “Modusnya melalui jejaring sosial, kemudian korban diajak ketemuan oleh tersangka,” jelasnya.

Akibat perbuatannya, FR yang berasal dari Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang kini telah dikenakakan Pasal 81 dan 82, UU no 23/2002, tentang Perlindungan Anak. “Pelaku terancam penjara di atas lima tahun."

Menurut FR, dirinya berkenalan melalui jejaring sosial, kemudian saling tukar nomor handphone. Setelah berhasil memperdaya korban, dirinya kemudian mengajak korban untuk berhubungan intim. “Saya mengaku mahasiswa saat kenalan agar M bisa didekati,” kata FR.

Untuk memperdaya korban, FR juga mengaku belum menikah sehingga korban percaya. Selama menjalin hubungan dengan korban, FR selalu melakukannya tanpa sepengetahuan istrinya. “Kami melakukan hubungan intim atas dasar suka sama suka,” kata FR membantah telah melakukan pencabulan
Baca Selengkapnya .....

Ini 9 Kelurahan yang Terkena Trase Tol Cinere-Serpong

By : Warta Pakem, Koran Pasar Kemis Online


Jumlah warga yang bakal terkena trase tol Cinere-Serpong di Kecamatan Ciputat dan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencapai sebanyak 998 warga.

Jumlah itu mengacu informasi yang diperoleh kabar6.com dari Bagian Pertanahan pada Sekretariat Daerah (Setda) Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel, Senin (18/2/2013).

Berikut rincian jumlah warga yang bakal terkena trase tol Cinere-Serpong.

Di Kecamatan Ciputat yang akan terkena pembebasan lahan ada 525 warga (bukan 534 warga). Masing-masing adalah:

1. Kelurahan Jombang 63 warga
2. Kelurahan Sarua 273 warga
3. Kelurahan Sarua Indah 130 warga 
4. Kelurahan Cipayung 39 warga
5. Kelurahan Ciputat ada 20 warga.

Sementara di Kecamatan Pamulang, total warga yang bakal terkena pembebasan lahan

sebanyak 473 warga. Masing-masing adalah:

1. Kelurahan Pamulang Timur 58 warga
2. Kelurahan Pamulang Barat 28 warga
3. Kelurahan Bambu Apus 316 warga
4. Kelurahan Pondok Cabe Udik 71 warga

Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan warga di Kecamatan Ciputat mulai khawatir menyusul rencana pembangunan jalan tol Cinere-Serpong.

Apalagi hingga kini warga belum mendapatkan informasi yang jelas terkait kompensasi yang akan diterima bila rumahnya terkena pembebasan lahan.

“Sudah sekitar seminggu yang lalu kami mulai diminta mengumpulkan fotocopy AJB (Akte Jual Beli). Kami takut yang ada malah calo tanah yang membeli, bukan pihak tol yang membayar tanah kami,” ungkap salah seorang warga jalan Sukamulya 2, kelurahan Serua Indah, Sukijan, Minggu (17/2) kemarin.

Satgas Pembebasan Lahan Tol Cinere-Serpong, Rahma, membenarkan bila saat ini Kementerian Pekerjaan Umum tengah melakukan inventarisir terhadap warga yang akan terkena dampak jalur bebas hambatan tersebut.

Masyarakat ingatkan agar menyerahkan  fotocopy Akte Jual Beli (AJB) ketika sudah memasuki tahap inventarisir harga dan keabsahan kepemilikan tanah.

Lanjutnya, Pemerintah Kota Tangsel memastikan akhir tahun 2013 ini pembebasan lahan sudah selesai dilakukan.

“Menurut Undang-undang Nomor 2 Tahun 2012, tol Cinere-Serpong sudah mulai dibangun pada awal Januari 2014 dan harus sudah digunakan 1 Januari 2015,” ungkapnya.
Baca Selengkapnya .....

8 Karung Daging Babi Hutan Diselundupkan

By : Warta Pakem, Koran Pasar Kemis Online


Sebanyak 700 kilogram daging celeng yang dibungkus menggunakan delapan karung diamankan Petugas Karantina Pertanian Kelas II Cilegon, Selasa (5/2).
 
Daging babi hutan yang diduga akan disebarkan di pasar tradisional di Pulau Jawa ini, disita dalam sebuah bus umum yang membawa paket daging babi tersebut.
 
Kepala Kantor Karantina Pertanian Kelas II Cilegon, Bambang Haryanto mengatakan,  penangkapan daging celeng ini dari hasil pemeriksaan petugas gabungan antara Karantina Pertanian, Polres Cilegon dan Polda Banten.
 
Pemeriksaan ini dilakukan, karena saat ini di Pulau Jawa sedang mengalami kelangkaan daging sapi. “Kami memang khawatir ada penyelundupan daging babi hutan atau celeng saat daging sapi langka, ternyata dugaan kami benar," terang Bambang.
 
Bambang Haryanto mengatakan, daging seberat 700 kilogram tersebut dipaketkan menggunakan bus Laju Prima dengan nomor polisi B 7274 XA. Daging itu ditempatkan di bagian bagasi bus yang datang dari Daerah Jambi. “Saat memasuki Pelabuhan Merak, bus tersebut kami periksa dan kami menemukan paket daging yang dikirim menggunakan bus," katanya.
 
Untuk bahan penyelidikan, Kantor Karantina Pertanian Kelas II Cilegon telah memeriksa sopir bus bernama Ahmad Jufri, 36, warga Jambi dan menyita daging babi hutan sebanyak 700 kilogram. “Sopir busnya sedang kami mintai keterangan, agar kejelasan pemiliknya bisa diketahui," ujarnya.
 
Daging celeng itu, lanjutnya, akan dilakukan penahanan sebelum pemilik daging tersebut mengambil barangnya dengan membawa surat-surat dokumen.
 
Bila pemilik daging tidak juga mengambil barangnya, daging celeng itu akan dimusnahkan. "Kalau pemilik daging tersebut tidak datang akan kami musnahkan," imbuhnya.
Baca Selengkapnya .....

Kota Tangerang : Korban Banjir di Kali Sipon, Nurhayat Ditemukan Tewas

By : Warta Pakem, Koran Pasar Kemis Online


TANGERANG-Korban banjir yang terseret di Kali Sipon, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang bernama Nurhayat bin Misar,14, akhirnya ditemukan tewas, Sabtu (19/01).
 
Penemuan jenazah siswa kelas tiga SMP ini lebih dari 20 jam sejak Jumat 18 Januari 2013. Setelah ditemukan jenazah langsung dibawa ke rumah duka di Kampung Dongkal, Kelurahan Cipondoh, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang untuk disalatkan dan dimakamkan. 

Tim search and rescue (SAR) terpaksa  melakukan brikade atau pagar hidup untuk mengevakuasi korban akibat arus bawah kali yang cukup deras.  

Sersan Dua TNI Ihda mengatakan, korban baru ditemukan setelah tim SAR melakukan penyisiran sepanjang Kali Sipon hingga kali Ampera di Kawasan Jalan Daan Mogot.

"Korban ditemukan dalam kondisi mengapung di dasar kali, sebelumnya kami sempat meraih korban, akan tetapi karena arus bawah yang deras, kembali terlepas. Setelah kami buat brigade atau pagar hidup, akhirnya jenazah korban berhasil kami temukan," kata Ihda, Sabtu (19/1).


Sementara itu Nasroh ,50, ibu korban mengatakan, anak bungsunya ini hanya izin untuk pergi bermain bersama teman-temannya. "Sebelum pamit main, dia minta dibuatkan telur dadar. Selesai makan dia pergi, ternyata dia pergi selamanya," urainya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah orang dari Tim SAR Tagana Kota Tangerang, hingga siang tadi masih berupaya mencari korban hanyut yang dilaporkan warga pada Jumat 18 Januari 2013 sore, di Kali Sipon.

Nurhayat tercebur saat kondisi anak Kali Sipon memang sedang deras-derasnya, teman-teman korban sesaat kejadian langsung melapor kepada warga.  Pencarian sejak sore kemarin sudah dilakukan hingga malam  belum membuahkan hasil.
Baca Selengkapnya .....

Tangsel : "Tower Crane" Patah, Tiga Pekerja Apartemen Tewas

By : Warta Pakem, Koran Pasar Kemis Online


Tiga pekerja proyek pembangunan apartemen Green Lake View, Jalan Dewi Sartika RT 02 RW 09, Ciputat, Tangerang Selatan, 

tewas akibat tertimpa tower crane yang patah, Minggu (13/1/2013) sekitar pukul 16.00.
Hingga pukul 17.35, dua korban tewas masih belum bisa dievakuasi akibat terjepit baja crane.
Petugas kesulitan mengevakuasi korban karena badan dua pekerja itu terjepit baja yang beratnya berton-ton. Selain itu, tower crane yang saat ini miring juga dikhawatirkan bakal roboh.

Tiga korban tewas bernama Jalil (45), Leman (50), dan Yoto (30). Dirno (30), salah seorang pekerja di lokasi, mengatakan, ia tengah istirahat di sekitar lokasi saat mendengar suara keras benda jatuh. Ia tidak tahu mengapa crane itu bisa patah.

"Kebetulan kerja saya agak jauh dari lokasi, tiba-tiba lihat crane sudah melengkung," kata Dirno. Kepala Polsek Ciputat Komisaris Alip membenarkan kejadian itu. Namun, ia belum bisa 
Baca Selengkapnya .....

Tol Tangerang-Merak Normal, Tenda Pengungsian Mulai Dicopot

By : Warta Pakem, Koran Pasar Kemis Online


Tol Tangerang-Merak sudah berangsur normal. Tenda pengungsian di Km 57 pun sudah mulai dicopot dan warga telah kembali ke rumah masing-masing karena debit air sudah menurun.

"Debit air di Bendungan Pamarayan sudah menurun hingga 596 meter kubik per detik sejak Sabtu (12/1/2013) sehingga pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing," kata Kepala Divisi Hukum dan Humas PT Marga Mandalasakti (MMS) Indah Permanasari saat dihubungi Pakem News, Minggu pagi.

Indah menambahkan, tol di Km 57 yang menjadi area pengungsian sudah bersih dari tenda-tenda pengungsian warga. Akan tetapi, banjir masih tampak di Km 47 dan rumah penduduk masih tergenang setinggi 70 sentimeter. Di tempat tersebut terdapat lima  tenda pengungsi dan belum dibongkar. Adapun dapur umum yang didirikan oleh beberapa instansi sudah dicabut dari jalan-jalan di pinggir Tol Tangerang-Merak.

Indah mengatakan, tenda posko tetap berdiri dan dikendalikan oleh Danramil Kragilan serta Kepala Desa Undar Andir. Adapun dua posko kesehatan yang didirikan oleh MMS gabungan PMI masih berdiri di sekitar lokasi banjir.

Meskipun antrean kendaraan di Km 57-59 sudah terurai dan kembali normal, Indah mengatakan bahwa kepadatan kendaraan masih terjadi di dekat pintu tol Pelabuhan Merak, Banten. Sejak banjir terjadi, buntut antrean bisa mencapai 10 km dari pintu tol Pelabuhan Merak.

Secara terpisah, petugas Call Center Jasa Marga Traffic, Dillah, mengatakan, pagi ini sudah tak terjadi kepadatan kendaraan di Km 57-59. Akan tetapi, kendaraan yang ingin keluar di pintu tol Merak harus mengantre sepanjang 4 kilometer dari depan pintu tol. "Kepadatan masih terjadi di Km 94 sampai Km 98 dari arah Tangerang menuju Merak. Kepadatan ini terjadi karena kendaraan ingin keluar tol menuju pelabuhan," ujar Dillah.

Tol Tangerang-Merak sempat ditutup akibat luapan Sungai Ciujung pada Kamis (9/1/2013) dan Jumat (10/1/2013). Ruas tol tersebut ditutup sehingga menyebabkan kemacetan total di dua arah, baik Tangerang menuju Merak maupun sebaliknya.
Baca Selengkapnya .....

Kembang Desa Diperkosa Tetangga

By : Warta Pakem, Koran Pasar Kemis Online


Seorang gadis cantik kembang desa di Kota Serang diperkosa pria tetangga kampungnya, Sabtu (12/1) pagi. Korban berusia 17 tqhun itu, disebutuhi pelaku di rumahnya usai mandi dan mencuci pakaian di sungai. Tersangka Jk, 23, kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Satuan Reskrim Polres Serang setelah korban melapor.
Keterangan yang diperoleh di Mapolres Serang, musibah tragis itu terjadi Sabtu (12/1) sekitar pukul 09:00. Usai mandi dan mencuci pakaian, korban pulang ke rumahnya. Masih dalam kondisi tubuh ditutupi kain handuk, pelaku Jk menghampiri korban yang akan menjemur pakaian. Merasa sudah kenal, tanpa basi-basi, Jk merayu dan mengajak korban untuk bersetubuh.
Kontan saja, ajakan menjijikan itu ditolak namun pelaku tak menyerah. Pria yang diketahui sebagai buruh serabutan ini terus merayu dengan mengajak korban makan bakso. Karena tak punya hati, korban menolak ajakan Jk sambil pergi masuk ke dalam rumah. Sial, Jk yang sudah kerasukan setan mengikuti korban setelah selesai menjemur pakaian. Begitu berada di ruang dapur, korban disergap dari belakang sambil mulutnya dibekap.
Korban berusaha melawan namun tidak mampu berteriak karena mulutnya disumpal. Naasnya lagi, pada saat kejadian orang tua korban tidak berada di rumah. Dengan leluasa pelaku mempreteli handuk yang menutupi tubuh mulus korban. Dibawah ancaman akan dibunuh, korban hanya bisa menangis sambil menahan sakit saat keperawanannya direngut paksa Jk. Usai melampiaskan nafsu bejadnya, Jk ngeloyor keluar rumah.
Merasa telah diperlakukan tak senonoh oleh tetangganya desa, korban akhirnya melaporkan aib yang menimpa dirinya kepada orang tuanya. Mendengar laporan dari anak gadisnya, orang tua korban tak terima dan langsung melaporkan kasus asusila itu ke Mapolres Serang.
Kaur Reskrim Polres Serang, Iptu Rensa Aktadivia membenarkan adanya laporan tersebut. Kendati demikian, pihaknya masih melakukan penyelidikan guna mengungkap kasus tersebut.
“Kami masih periksa saksi-saksi juga menunggu hasil visum,” ujarnya,

Baca Selengkapnya .....

Tangsel : Kios Pedagang di Stasiun KA Tangerang Dibongkar Paksa

By : Warta Pakem, Koran Pasar Kemis Online


Hingga akhir bulan Janari 2013, pemilik kios di kawasan Stasiun Kereta Api (KA) Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diminta untuk mengosongkan kios mereka. 

Jika tidak, maka keberadaan kios-kios yanag dianggap telah menganggu ketertiban umum, khususnya para pengguna jasa Kereta Api itu akan ditertibkan paksa. 

"Kami sudah memberikan surat edaran kepada seluruh pemilik kios yang ada disekitar kawasan Stasiun ini. Mereka kami minta untuk mengosongkan kios hingga 31 Januari mendatang," ujar Kepala Stasiun Serpong, Satya, Jumat (11/1/2013). 

Selain menganggu ketertiban umum, penertiban kios pedagang dikawasan Statsiun Serpong juga dilakukan untuk mengoptimalkan jumlah penumpang Kereta Api.  

Ketentuan serupa juga diberlakukan terhadap belasan kios yang ada di Stasiun KA Poris Plawad, Kota Tangerang. Bahkan, di stasiun ini, pembongkaran kios mulai dilakukan.

"Penertiban ini dilakukan demi peningkatan layanan serta upaya untuk mendongkrak jumlah penumpang," ujar Kepala Stasiun KA Poris Plawad, M. Nurdin. 

Ya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebelumnya menjelaskan kalau penertiban terkait peningkatan layanan bakal diberlakukan merata diseluruh stasiun yang ada. 

PT KAI juga berencana menerapkan e-ticketing yang mensyaratkan peron steril dari unsur selain penumpang dan petugas kereta api.
Baca Selengkapnya .....

Ini Analisa TP2D Tangbar Atasi Banjir di Kabupaten Tangerang

By : Warta Pakem, Koran Pasar Kemis Online

-Tim Percepatan Pemekaran Daerah (TP2D) Tangerang Barat (Tangbar), mencoba membuat analisa seputar penanganan musibah banjir yang kerap mengancam Kabupaten Tangerang, khususnya di Kecamatan Jayanti, Kresek dan lainnya. 

Di beberapa wilayah itu, hampir setiap tahun menjadi langganan banjir dengan ketinggian air mencapai satu hingga dua meter. Sebab, wilayah tersebut berdekatan dengan aliran sungai Cidurian.

Hingga hari ini, Pemerintah Kabupaten Tangerang, belum juga mampu menemukan solusi jitu untuk menangani persoalan yang kerap membuat warga menderita tersebut.

"Untuk itu, kami coba membuat analisa penanganan banjir di daerah ini, khususnya untuk wilayah Tangbar," ungkap Ketua TP2D Tangbar, Isbandi Ardiwinata, kepada Kabar6.com, Jum'at (11/1/2013).

Berikut analisa TP2D Tangbar untuk penanganan banjir di sungai Cidurian.

1. LETAK GEOGRAFIS

Secara geografis letak sungai Cidurian berada antara 1060 00’ dan 1060 30’ Bujur Timur serta 50 00’ dan 60 40’ Lintang Selatan. Luas sungai Cidurian kurang lebih 815 km2 dengan panjang sungai 81.5 km.

Wilayah Aliran Sungai Cidurian ini dibatasi oleh, bagian Utara laut Jawa, Barat dibatasi wilayah aliran sungai Ciujung.

Bagian Timur dibatasi wilayah aliran sungai Cisadane-Ciliwung, Selatan dibatasi oleh wilayah aliran Sungai Cibaliung–Cibareno.

Sungai Cidurian mengalir dari sumber mata air yang berada di komplek Gunung Gede ke laut Jawa dengan melewati sejumlah kabupaten yakni, Bogor, Lebak, Serang dan Tangerang.

Sungai Cidurian mempunyai tiga anak sungai utama yaitu, sungai Cidurian Hulu, Cibeureum dan Cipangaur.

Pertemuan aliran sungai ini  bervariasi diantaranya, sungai Cidurian dengan sungai Cipangaur berada di daerah Cilaang dan sungai Cidurian dan sungai Cibeureum di daerah Cikande.

Topografi sungai Cidurian yang merupakan daerah dataran dengan kemiringan antara 0.00012 – 0.00025 terletak pada daerah muara sungai sampai dengan daerah pertemuan antara Cibeureum dan sungai Cidurian.

Dan, untuk topografi yang landai kearah terjal (daerah pegunungan) terletak pada daerah pertemuan sungai Cidurian dengan sungai Cipangaur sampai kearah hulu dengan kemiringan 0.0004 – 0.0007.

2. TATA GUNA LAHAN

Lahan yang ada di kiri dan kanan Daerah Aliran Sungai Cidurian secara umum merupakan daerah perbukitan , perkebunan, hutan, sawah, pemukiman, industri dan sebagainya.

Jenis lahan yang ada sangat dipengaruhi oleh keberadaan tempat tersebut terhadap topografi sungai.

Secara rinci, lahan yang ada di kiri dan kanan sungai dapat diuraikan sebagai berikut :

Daerah bagian hulu sungai : hutan , perkebunan, galian golongan C (pasir), persawahan, perkotaan, pemukiman.

Daerah bagian tengah sungai : kebun, persawahan, pemukiman, galian golongan C (pasir), jaringan irigasi dan industri.

Daerah bagian hilir sungai : kebun, pemukiman ,galian golongan C (pasir), industri, perkotaan dan tambak.

Penanganan masalah banjir yang kerap terjadi di wilayah Ciujung, Cikande dan Kresek, perlu dilihat dari sumber aliran air sungai dari hulu ke hilir.

Sejauh ini, banjir yang sering terjadi diakibatkan oleh banjir kiriman sebagai bentuk lemahnya daya tampung sungai dalam menyalurkan kekuatan debit air yang besar dari arah Bogor, Lebak, Serang dan Tangerang.

Oleh karenanya, dibutuhkan kerjasama lintas daerah dalam menata sistim pengaturan aliran air sungai secara terpadu, baik dalam pendistribusian air maupun pembangunan tempat penampungan air sebagai bentuk pengalihan kelebihan debit air disaat terjadi curah hujan tinggi.

"Selain itu, penanggulangan dampak limpahan air pada wilayah padat penduduk perlu dilakukan pembuatan tanggul secara kokoh dan penanaman pohon di sekitar bantaran kali," tutur Isbandi.
Baca Selengkapnya .....

Anggota Tagana Harus Bisa Deteksi Tanda Bencana Lewat Alam

By : Warta Pakem, Koran Pasar Kemis Online


Menjadi seorang anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) kiranya tidak hanya cukup dengan sebatas bisa melakukan pertolongan pada masyarakat saja. 

Melainkan juga dibutuhkan pengetahuan lebih dari itu. Relawan Tagana harus aktif dan tanggap terhadap berbagai bencana, guna memberikan pertolongan kepada warga yang menjadi korban.

Ketua Tagana Propinsi Banten, H Andika Hazrumy kepada kabar6.com mengatakan, bahwa standarnya seorang anggota Tagana harus memiliki kemampuan membaca kararter bencana. 

"Anggota Tagana harus dapat melihat kemungkinan terjadinya banjir di suatu wilayah dengan segala gejala alamnya. Karena dari situlah Tagana bisa memetakan langkah-langkah apa saja yang di perlukan dalam penanggulangannya," ujar Andika.

Lebih jauh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI ini mengatakan, ada beberapa langkah prabencana yang biasa dilakukan Tagana. Misalnya pendeteksian dan antisipasi banjir. 

"Kalau untuk mengantisipasi banjir, biasanya Tagana akan langsung menyiagakan personil, logistik, obat-obatan dan titik-titik yang akan menjadi lokasi pengungsian," ujar Andika lagi.

Selain itu, lanjut Andika, Tagana juga menyiapkan langkah-langkah pada saat bencana, seperti langkah evakuasi dan penanganan korban yang membutuhkan pertolongan.

"Tagana harus bisa memilah, kepada siapa perioritaskan pertolongan akan diberikan dan didahulukan. Lazimnya, proiritas bantuan akan diberikan kepada balita dan anak-anak, lansia, orang sakit dan perempuan," ujarnya.

Sedangkan hal lainnya adalah, langkah pasca bencana. Yaitu berupa perbaikan dan pembersihan lingkungan serta rumah warga yg terkena bencana. "Rehabilitasi mental korban bencana melalui program trauma healing," ujarnya.
Baca Selengkapnya .....

Korban Banjir Lebak Berjubel di Tenda Pengungsian

By : Warta Pakem, Koran Pasar Kemis Online


Sejumlah kamp pengungsian di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, tampak penuh sesak oleh ribuan warga yang menjadi korban banjir. Mereka terpaksa meninggalkan pemukiman yang hingga hari ini (10/1/2013) masih terendam air.

Pantauan Kabar6 di lokasi, kamp pengungsian dipenuhi kaum ibu dan anak-anak berbagai usia. Jumlah seluruh warga yang berada di pengungsian diperkirakan sekitar 1.500 orang yang tersebar di Gedung Juang, masjid, sekolah, dan pinggir jalan. Sekitar 600 orang tinggal di Gedung Juang dan 400 di masjid serta sekolah. Sisanya mengungsi di pinggir jalan.

Mereka berasal dari Kampung Lebak Saninten, Salahur, Kalimati, Kaum Lebak, Muara, dan Kebon Kelapa. Pengungsi yang tidak sempat menyelamatkan perabot rumah tangga dan membawa pakaian, sehingga di pengungsian pun mereka terlihat dalam kondisi seadanya. Banyak juga warga korban banjir mengaku hanya memiliki pakaian yang melekat di badan, sehingga sangat membutuhkan selimut dan pakaian bekas. 

Banjir yang menimpa pemukiman warga begitu deras karena sepanjang Selasa (8/1/2013) terus-menerus diguyur hujan hingga Rabu dini hari. Diperkirakan, beberapa hari ke depan banjir yang menimpa warga Rangkasbitung belum surut. Sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyalurkan bantuan makanan nasi bungkus, mie instan, dan beras. 

Baca Selengkapnya .....

Gubernur Banten Diminta Abaikan Usulan Perusahaan Penangguh UMK

By : Warta Pakem, Koran Pasar Kemis Online


Persoalan yang melilit tubuh perburuhan seolah tak pernah usai. Kali ini, sedikitnya 53 perusahaan yang tersebar di wilayah Kabupaten Tangerang, menangguhkan pembayaran Upah Minimum Kabupaten (UMK). 

Atas penangguhan pembayaran UMK sebesar Rp2,2 juta yang rencananya diberlakukan pemerintah pada awal tahun ini, sejumlah Serikat Buruh meminta Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, untuk mengabaikan usulan puluhan perusahaan penangguh UMK tersebut.

Informasi yang diperoleh Kabar6.com Senin (7/1/2013), sebanyak 53 perusahaan di daerah berjuluk kota seribu industri ini, telah mengajukan penangguhan UMK.

Penangguhan UMK tersebut, informasinya telah diplenokan di tingkat Provinsi Banten dan saat ini tinggal menunggu persetujuan atau teken dari Gubernur setempat.

"Sebelum meneken, selayaknya Gubernur Banten harus terlebih dahulu memperhatikan kondisi riil di perusahaan, seperti menginvestigasi langsung ke lokasi, agar keputusan tersebut objektif," ungkap Ketua KSPSI Kabupaten Tangerang, Ahmad Supriyadi.

Dikatakan Supriyadi, pihaknya tak mempersoalkan jika pihak perusahaan menangguhkan UMK. Namun, penangguhan UMK itu harus sesuai dengan fakta-fakta yang terjadi di perusahaan tersebut.

"Itu salah satu sikap agar perusahaan lebih berkesinambungan melihat upah yang memang naik drastis," katanya.

Disamping itu lanjutnya, perusahaan yang layak melakukan penangguhan itu  yakni, perusahaan padat karya atau low margin. 

"Justru itu Gubernur Banten meski jeli dan tidak asal meneken penangguhan kepada perusahaan yang padat modal, sebab dikuatirkan ada perusahaan yang hanya mengklaim tidak mampu saja," tuturnya.

Senada, Ketua KSPSI Bojong, Cikupa, Imam Sukarsa mengatakan, dirinya juga tak keberatan atas penangguhan UMK tersebut. "Sepanjang memenuhi syarat dan yang terpenting para pekerja bisa bekerja," tandasnya.

Dia berharap, Gubernur Banten tidak langsung menyetujui atau menandatangani usulan itu. Pemprov Banten, tentunya harus meninjua kembali usulan itu, sebelum mengeluarkan keputusan.

Seperti, meneliti lebih jauh akan kondisi keuangan perusahaan itu, sehinga bisa mencegah potensi perusahaan yang hanya ikut-ikutan melakukan penangguhan.

"Memang tidak sedikit perusahaan yang tak mampu, tapi banyak pula perusahaan yang memang tidak mau membayar sesuai UMK 2013," ucapnya.
Baca Selengkapnya .....

Kota Tangerang : Istri Banyak Nuntut, Tukang Parkir Gantung Diri

By : Warta Pakem, Koran Pasar Kemis Online

TANGERANG-Rahmat Suheri, 39, nekat gantung diri di rumahnya di Gang Jambu, RT 7/5, Kelurahan Buaran Indah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Minggu (6/1) siang. Ayah dua anak ini diduga setres karena sering cekcok dengan istrinya lantaran masalah ekonomi.

Heri, sapaan korban, bunuh diri ketika tidak ada keluarga-nya di rumah. Ia ditemukan tewas pertama kali oleh anak bungsunya Ajis, sekitar pukul 12.00 WIB. Heri gantung diri dengan tali tambang di plafon kamar mandi.

"Saat ditemukan, dia sudah tergantung diatas bak mandi. Posisi tangannya ke bawah. Lalu anaknya langsung melaporkan ke tetangga," ujar tetangga korban, Bewok.

Sementara ibu korban, Hartini, 59, menjelaskan bahwa anak pertamanya ini memang memiliki masalah dengan istrinya, Sanah. Mereka kerap berkelahi karena sering menuntut uang lebih dari Heri yang hanya bekerja sebagai tukang parkir.

"Sanah sering minta uang yang banyak, ingin rumah bagus dan minta supaya Heri kerja yang gajinya besar. Itu bikin Heri banyak tekanan dan pikiran. Mereka sering berkelahi karena masalah itu," ujarnya.

Hartini mengungkapkan, pada malam kemarin, keduanya sempat bertengkar lagi. Bahkan, baju-baju Heri dibuang ke luar rumah oleh istrinya. "Mereka cekcok lagi sebelumnya. Tapi saya tidak menyangka dia sampai bunuh diri seperti ini," ungkapnya seraya mengusap air mata.
Baca Selengkapnya .....

Kota Tangerang : Dua Pegawai Kelurahan Cipadu Jaya Dibacok

By : Warta Pakem, Koran Pasar Kemis Online


Dua pegawai yang berstatus tenaga kerja sukarela (TKS) di Kelurahan Cipadu Jaya, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, dibacok empat orang tidak dikenal, di kantor kelurahan setempat, Senin (7/1) sore. Keduanya adalah Jaharudin, 45, petugas keamanan dan Sairun, 49, staff kelurahan. Mereka harus mendapat jaitan akibat luka bacok tersebut.
 
Peristiwa itu terjadi pukul 15.30 WIB. Ketika itu Jaharudin dan Sairun sedang berada di kantor. Lalu empat pria tak dikenal datang dengan berboncengan dua sepeda motor. Dua pelaku masuk ke kantor, sementara dua lainnya menunggu di luar.
 
“Salah satu pelaku sempat bertanya, mana Jaharudin? Setelah saya jawab kalau itu saya, dia langsung bacok saya tanpa bilang apa-apa,” ujar Jaharudin menceritakan peristiwa tersebut.
 
Jaharudin sempat melawan pelaku dengan tangan kosong. Namun ia kalah dengan pelaku yang menyerang menggunakan golok. Dia pun terkena luka bacok parah di punggung kiri dan kanan. Seorang staff kelurahan Sairun sempat menolong Jaharudin, namun akhrinya ia juga terkena bacokan. “Sairun kena bacok pada lengan kanan dibawah siku-nya,” ungkap pria yang tinggal di Jalan Jegu RT 03/03, Keluraahan Cipadu Jaya ini.
 
Setelah menyerang Jaharudin dan Sairun, para pelaku langsung pergi dari kantor kelurahan. Keduanya pun harus dilarikan ke Rumah Sakit Sari Asih Ciledug. Sairun yang terkena bacok di lengan kana  mendapatkan 13 jaitan untuk menutup lukanya. Lalu mereka melaporkan kejadian itu ke Polsek Ciledug.
 
Terkait siapa identitas empat orang pelaku, Jaharudin mengaku tidak mengenalnya. Ia sendiri merasa tidak punya masalah dengan orang lain. “Sepertinya tidak ada masalah, saya juga tidak tahu mereka itu siapa,” ungkap Jaharudin.
 
Camat Larangan Mulyadi membenarkan peristiwa itu. Ia menduga bahwa hal itu berkaitan dengan  masalah pribadi. “Ini bukan terkait dengan pelayanan kelurahan, kemungkinan ada masalah pribadi korban,” tukasnya.
 
Kapolsek Ciledug Kompol Abdul Haris menyatakan, pihaknya menerima laporan dari korban sekitar  pukul 19.00 WIB. Untuk motifnya, Haris belum mengetahuinya. “Kita sudah periksa korban dan saksi-saksi. Untuk motif dan siapa pelakunya, kami masih harus mendalami hal tersebut. Semuanya akan kami proses,” tuturnya
Baca Selengkapnya .....

Kota Tangerang : Kondisi Gedung Madrasah di Benda Kurang Layak

By : Warta Pakem, Koran Pasar Kemis Online


TANGERANG-Gedung Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Aliyah (MA) Tarbiyah Islamiyah di Jalan Adisucipto, Kelurahan Belendung, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, kondisinya memprihatinkan. Bantuan yang didapat dari pemerintah dinilai belum mencukupi untuk menunjang fasilitas Madrasah.
 
Pihak Madrasah pun semakin resah menyusul terbitnya surat edaran Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang melarang Pemerintah Daerah (pemda) mengucurkan bantuan kepada Madrasah swasta melalui APBD. Mereka khawatir Madrasah tidak akan bertahan tanpa adanya kucuran dana dari Pemda.

Pantauan di lapangan, MA dan MI yang dikelola Yayasan Perguruan Tarbiyah Islamiyah Tarbiyah (YAPTI) ini kondisinya tidak layak. Sejumlah kaca ruang kelas rusak dan atapnya bocor. Jika hujan, air hujan akan menetes ke dalam kelas. Bahkan Madrasah tersebut kebanjiran jika air meluap dari sawah yang berada di belakang gedung.
 
Kondisi tersebut sangat kontras dengan gedung MTs Negeri Benda yang bersebelahan dengan MI dan MA Tarbiyah Islamiyah. MTs Negeri Benda terlihat lebih bagus dengan gedung dua lantai. Selain itu memiliki fasilitas lengkap seperti AC di setiap kelas.
 
Kepala MI Tarbiyah Islamiyah Hj. Masiah mengatakan, MI dan MA ini didirikan sejak tahun 1984. Untuk MI terdapat 6 kelas dengan jumlah murid 187 orang. Sementara MA memiliki 6 kelas dengan jumlah murid 142 orang. Selama ini, pihaknya hanya beberapa kali mendapat bantuan langsung dari Kemementerian Agama (Kemenag).
 
 “Khusus MI, pernah dapat bantuan dana alokasi khusus (DAK) seebsar Rp 200 juta pada tahun 2006. Terkahir pada 2009, dapat bantuan dana block grand sebesar Rp 90 juta. Setelah itu belum ada lagi,” katanya, Senin (7/1).
 
Menurut Masiah, pihaknya tidak pernah meminta uang pembangunan dari siswa. Sehingga untuk menunjang fasilitas Madrasah, pihaknya hanya mengandalkan bantuan hibah dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari Pemerintah Kota Tangerang. “Kalau tidak ada bantuan Pemkot Tangerang mungkin Madrasah tidak akan berjalan,” ujarnya.

Hal itu juga dibenarkan oleh Kepala MA Tarbiyah Islamiyah Herdiman. Pihaknya hanya mendapat bantuan dari Kemenag pada tahun 2011 sebesar Rp 180 juta. Dana yang seharunya untuk pembangunan fasilitas satu kelas itu pun digunakan menjadi tiga kelas.
 
“Bantuan ini sebenarnya kurang. Kalau bantuan dari Pemkot diputus ya bingung, Ada bantuan saja kita bersyukur. Kalau Kemendagri mau mencabut sih silahkan, tapi mau nggak membantu dengan serius,” katanya
Baca Selengkapnya .....

Tangsel Dorong Pembangunan Flyover Alam Sutera

By : Warta Pakem, Koran Pasar Kemis Online


Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel mendorong agar Provinsi Banten mau membangun flyover atau underpass di dekat bundaran Alam Sutera, atau di Jalan Raya Serpong. Hal itu sebagai bagian dari program pembangunan Kota Tangsel dibawah kepemimpinan Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany. 
 
Persoalan kemacetan di Jalan Raya Serpong memang terus mendapat perhatian. Setelah menerbitkan aturan pelarangan atau peraturan wali kota tentang larangan truk-truk besar melintasi jalan – jalan utama di kota tersebut pada pukul 05.00-22.00 WIB, kini U-turn pun akan ditata ulang untuk menyelaraskan dengan rencana pembangunan flyover. 
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Tangsel, Retno Prawati membenarkan pihaknya telah mengusulkan agar ada underpass atau flyover di sekitar bundaran Alam Sutera. “Kami sudah komunikasi dan usulkan ke Provinsi Banten, tetapi itu masih dalam tahap wacana,” ujarnya. 
Baca Selengkapnya .....

Banten : Banjir Genangi Ribuan Rumah di Pandeglang

By : Warta Pakem, Koran Pasar Kemis Online


PandeglangDiperkirakan sekitar 3.500 rumah warga terendam banjir akibat hujan deras di wilayah Pandeglang Banten. Banjir terjadi sejak Sabtu (29/12) pukul 05.00 WIB yang mencakup enam desa di Kecamatan Patia.
Berdasarkan laporan BNPB, ketinggian banjir mencapai 1 meter. Enam kecamatan yang tergenang tersebar di enam desa yakni Desa Idaman, Cimoyan, Ciawi, Surianeun, Patia, dan Rahayu.
Berdasarkan pantauan radar BPPT secara real time pada pukul 08.35 WIB, hujan turun merata dengan intensitas rendah hingga di provinsi Banten dengan masa awan yang tebal dan luas. Laporan juga menyebutkan Hujan berintensitas sedang mengguyur daerah Rangkasbitung, Maja, Pamarayan, Cikande dan lainnya.
“Hujan tersebut berpotensi menimbulkan banjir yang bisa meluas dan lebih tinggi genangannya. Masyarakat dihimbau untuk waspada,” jelas Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Dr Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Sabtu (29/12/2012).
Dijelaskan, BPBD Pandeglang masih berada di lokasi banjir untuk melakukan pendatan. Mereka juga mengirimkan Tim Reaksi Cepat ke lokasi. Bantuan logistik permakanan sedang disiapkan. Untuk itu, BPBD berkoordinasi dengan unsur terkait di Kabupaten Pandeglang dalam rangka penanganan banjir.
Baca Selengkapnya .....

lebak : Gedung SDN 3 Padasuka Ambruk

By : Warta Pakem, Koran Pasar Kemis Online


Lebak| Gedung Perpustakaan milik Sekolah Dasar Negeri 3 Padasuka, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Selasa sore (2/1/2013) ambruk. Tidak ada korban dalam peristiwa tersebut.
Ambruknya gedung perpustakaan terjadi diduga akibat buruknya kontruksi bangunan. Beberapa bagian gedung rata dengan tanah.
Bangunan gedung ini dibangun melalui dana alokasi khusus atau DAK tahun 2010, namun pihak sekolah tidak dilibatkan dalam pengerjaannya.
Adnan Arifin, Bendahara Sekolah SD Negeri 3 Padasuka berharap pihak terkait segera memperbaiki sarana gedung perpustakan SD Negeri ini agar tidak mengganggu proses kegiatan belajar dan mengajar. 
Baca Selengkapnya .....

Perapatan Pasar Kemis

Perapatan Pasar Kemis